Pengaruh
keluarga dan rumah tangga , pengaruh individu dan pengaruh situasi
Nama
: Eggy Febrian
NPM
: 12212382
Kelas
: 3EA28
Pengaruh
keluarga dan rumah tangga
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keluarga
adalah kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar
individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu
tersebut atau dapat pula diartikan sebagai unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Faktor
terpenting dalam keputusan pembelian suatu barang adalah keluarga dan rumah
tangga, karena keluarga dan rumah tangga mempunyai peran yang sangat andil
dalam mempengaruhi individu atau anggota keluarganya, mengapa dikatakan
demikian?, karena keluarga dijadikan patokan dari konsumen sebagai pembeli
suatu produk. Akan tetapi pembeli dalam keluarga tersebut tidak langsung
membeli produk, dikarenakan beberapa hal, yaitu:
1.
Adanya Motivasi
Konsumen
akan membeli barang tersebut jika konsumen tersebut termotivasi untuk
membelinya, begitu juga sebaliknya jika konsumen tidak termotivasi untuk
membeli barang tersebut maka konsumen tidak membeli barang tersebut.
2.
Adanya Daya Beli
Jika
konsumen telah terpengaruh oleh keluarga, teman, rumah tangga, atau lingkungan
sekitar akan sia-sia jika konsumen tersebut tidak memiliki daya beli untuk
membeli barang atau produk tersebut, konsumen hanya bisa berangan-angan dan
hanya memiliki keinginan untuk memiliki barang tersebut. Perbedaan Rumah tangga
dan Keluarga yaitu :
·
Rumah
tangga hanya mencangkup : keluarga saja, yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak
·
Keluarga
: cangkupannya lebih luas, terdiri dari beberapa keluarga, seperti om, tante,
sepupu, mertua, dan lain-lain.
Keluarga
memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah
tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam
keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang
paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik
bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawinan,
kehadiran anak, dan ststus pekerjaan. Dengan adanya anak maka konsumsi rumah
tangga akan bertambah, yaitu konsumsi pakaian anak, susu untuk anak-anak, buku
untuk sekolah anak dan lain-lain. Maka dari itu rumah tangga dan keluarga dapat
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk.
Seorang
anak yang biasanya berperan sebagai pengguna akhir dari produk yang dibeli
dapat memberi pengaruh yang tidak kecil pada pengambilan keputusan pembelian
suatu barang dalam keluarganya. Biasanya anak mencoba memberi pengaruh pada
orang tuanya untuk membeli.Walaupun anak tidak mendominasi pengambilan keputusan
beli, mereka mempunyai potensi yang besar untuk membentuk aliansi baik dengan
ayahnya maupun dengan ibunya dalam membentuk mayoritas pengambilan keputusan
beli.
Anak
bisa berpengaruh pada setiap tahap proses membeli kecuali pada keputusan berapa
banyak uang yang akan dibelanjakan (Prasetijo dan Ihalauw, 2005;169). Pendapat
ini dikuatkan oleh suatu penelitian yang dilakukan oleh James F. Nelson yang
menjelaskan tentang anak-anak sebagai sumber informasi yang signifikan dalam
pengambilan keputusan keluarga. Sebagai sumber informasi anak-anak dapat
mempengaruhi keputusan pembelian keluarga dalam pengenalan kebutuhan, dan
memberikan informasi, tetapi tidak terlibat dalam keputusan informasi, tetapi
tidak terlibat dalam keputusan akhir.
Nelson
juga menemukan fakta bahwa faktor pendapatan lebih berpengaruh dalam
memperkirakan keterlibatan seorang anak dalam sebuah keputusan (Nelson, 1979;
421). Palan dan Wilkes mengemukakan empat strategi yang digunakan oleh anak
remaja untuk mempengaruhi orang tua dalam pembelian barang, yaitu:
1.
Tawar Menawar
2.
Membuju
3.
Emosional
4.
Permintaan
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan keluarga dan rumah tangga
1.2.2
Bagaimana pengaruh penentuan keputusan pembelian pada sutau keluarga
1.2.3
Apa yang dimaksud Family Life Cycle (FLC)
1.2.4
Bagaimana perubahan struktur keluarga dan rumah tangga
1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1
Pengertian keluarga dan rumah tangga
1.3.2
Penentuan keputusan pembelian pada suatu keluarga
1.3.3
Family Life Cycle (FLC)
1.3.4
Perubahan struktur keluarga dan rumah tangga
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Keluarga dan Rumah Tangga
Ada
banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan proses pengambilan
keputusannya dalam pembelian suatu barang misalnya keluarga,rumah tangga dan
situasi kapan barang tersebut benar-benar dibutuhkan. Model Tingkah Laku
Membeli:
Karakteristik
yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen
·
Perangsang
·
Penjualan
·
Produk
·
Harga
·
Tempat
·
Promosi
·
Perangsang
dan lain-lain.
Faktor-faktor
budaya merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada
tingkah laku konsumen. dalam rangkuman ini saya akan membahas hubungan pengaruh
dari sebuah kelurga dan keluarga serta situasi didalmnya dalam dasar pengaruh
perilaku konsumen.
2.2
Penentuan Keputusan Pembelian pada Suatu Keluarga
Keluarga
memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah
tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam
keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang
paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik
bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, ststus perkawinan,
kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga
adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk
mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup
sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik
daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin
tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak.
Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan
pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan
produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan
akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan
banyak barang yang bebas pilih.
Tipe
– Tipe Perilaku Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat
keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang
dijelaskan sebagai berikut :
·
Budget
Allocation (Pengalokasian budget) Pilihan konsumen terhadap suatu barang
dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang
tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu
melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
·
Product
Purchase or Not (Membeli produk atau tidak) Perilaku pembelian yang
menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori
produk atau jasa itu sendiri.
·
Store
Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk) Perilaku pembelian
berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan
melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi
bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan
proses pembelian.
·
Brand
and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya) Pilihan konsumen untuk
memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
Keluarga
dan pengaruh rumah tangga Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai
sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah,
pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga
adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati
sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap
pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk
menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain. Keputusan konsumsi
keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan.
Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain
dalam rumah tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.
·
Penjaga
pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan
pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan
·
Pemberi
pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria
yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana
yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu
·
Pengambil
keputusan (decider). Orang dengan wewenang atau kekuasaan keuangan untuk
memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek apa
yang yang akan dipilih.
·
Pembeli
(buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian yang mengunjungi toko,
menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
·
Pemakai
(user). Orang yang menggunakan produk
2.3
Family Life Cycle (FLC)
Konsep
family life cycle merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap
perkembangan kebanyakan keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam
tatanan keluarga dan gaya hidup sekaranag maka konsep family life cycle dapat
dibagi dua :
Skema
Family Life Cycle Tradisional
·
Tahap
1, masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari orang tua.
·
Tahap
2, pasangan yang berbulan madu.
·
Tahap
3, orang tua, mempunyai satu anak dan tinggal serumah.
·
Tahap
4, pasca orang tua, suami istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal
serumah.
·
Tahap
5, disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.
Tahap-tahap
Family Life Cycle Alternatif
a) Rumah tangga keluarga
terdiri dari, pasangan yang tidak punya anak, pasangan yang terlambat menikah,
orang tua tunggal dan keluarga diperluas.
b) Rumah tangga bukan
keluarga yaitu pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa anak, orang
lajang, dan janda atau duda yang sudah tua.
2.4
Perubahan Struktur Keluarga dan Rumah Tangga
Keluarga
sebagai suatu lingkup paling dekat dengan konsumen “keluarga” merupakan
pengaruh paling kuat pada si konsumen dalam memilih suatu produk. Mengapa
demikian, pertama adalah keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari
keluarga. Kedua adalah keluarga sebagai sumber keturunan. Jadi keluarga ada
hubungannya dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Dalam kehidupan rumah tangga
situasi dari keadaan di dalamnya menjadikan patokan dari konsumen sebagai
pembeli, dimana tindakan itu terjadi karena pembentukan sebuah emosional, yaitu
terbentuknya suatu keprobadian dan gaya hidup dalam diri si konsumen tersebut.
Dengan kata lain pembetukan suatu imej seseorang dalam pembentukan kepribadian
dipengaruhi oleh lingkunga sekitar yaiut kelurga,teman, dan sekitar yang
berpengaruh besar dalam perilaku konsumen.
Kepribadian
dan Konsep diri Kepribadian: karakteristik psikologi unik dari seseorang yang
menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkungan dirinya sendiri. Konsep diri: disebut juga dengan citra diri, dasar
yang digunakan adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada
dan mencerminkan iden titas mereka, artinya: “kami adalah apa yang menjadi
milik kami”. Setelah terpengaruh, mengapa konsumen tidak langsung membeli
produk tersebut? memang dalam konteks ini si konsumen telah dipengaruhi oleh
pradigma sekitar, akan tetapi dalam proses pembeli ini masih ada beberapa hal
yang perlu dicermati seperti
·
Motivasi
: merupakan suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk
bertindak ,jika suatu pengaruh tidak disertai oleh motivasi kuat dalam membeli
maka pembelian itu tidak akan terjadi dalam tanda kutip sebagai”angan angan
saja”.
·
kemampuan
membeli : merupakan hal yang paling mendasar dalam terjadinya goal pembelian
suatu produk tertentu,, karena motivasi tanpa adanya kesanggupan dari sang
pembeli itu tidak akan terjadi, maka jika kita akan menjadi suatu pemasaran
kita harus melihat berbagai aspek dalam menjual produk yang akan kita jual.
pengaruh” dalam penjualan suatu produk :
a) demografis
b) geografis
c) daya beli
Jenis
Perilaku Keputusan Pembelian: Keterlibatan Tinggi Keterlibatan Rendah Perbedaan
besar antara merek Tingkah laku membeli yang kompleks Tingkah laku membeli yang
mencari variasi Perbedaan kecil antara merek Tingkah laku membeli yang
mengurangi ketidakcocokan Tingkah laku membei yang menjadi kebiasaan Proses Keputusan
Pembelian: Penjalasan: Pengenalan kebutuhan Merupakan tahap pertama proses
keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau
kebutuhan.
Pencarian
informasi Tahap yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak,
konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari
informasi Sumbersumber informasi: Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga,
kenalan Sumber komersial: Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan Sumber
publik: media massa, organisasi penilai konsumen Sumber pengalaman: penanganan,
pemeriksaan dan menggunakan produk Evaluasi alternatif Tahap ketika konsumen
menggunkan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dan perangkat pilihan.
Keputusan
membeli Tahap, ketika konsumen benarbenar membeli produk
Tingkah
laku pasca pembelian Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut
setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas Proses Keputusan
Pembeli untuk Produk Baru Produk baru: barang atau jasa atau gagasan yang
dianggap baru oleh beberapa pelanggan potensial. Produk tersebut mungkin sudah
tersedia untuk beberapa waktu.
Mengenali
kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Membeli Tingkah
Laku Pasca Pembelian Proses yang akan dialami adalah proses adopsi: Proses
mental yang dilewati individu dari pertama kali mendengar mengenai suatu
inovasi sampai adopsi terakhir. Tahap-tahapnya:
·
Kesadaran:
konsumen menjadi sadar akan produk baru, tetapi kurang informasi me ngenai
produk tersebut.
·
Tertarik:
konsumen mencari informasi mengenai produk baru
·
Evaluasi:
konsumen mempertimbangkan apakah masuk akal untuk mencoba produk baru.
·
Mencoba:
Konsumen mencoba produk baru dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraannya
mengenai nilai produk tersebut.
·
Adopsi:
konsumen memutuskan untuk menjadi pengguna produk baru sepenuhnya dan teratur.
2.
Pengaruh Individu dan Pengaruh Situasi
Pengaruh
Individu dalam Perilaku Konsumen
Dalam
perilaku konsumen banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah satunya
adalah individu itu sendiri. Setiap individu yang satu dengan individu yang
lain dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa pasti berbeda. Tetapi ada kalanya
seorang individu dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh
individu lain sehingga individu tersebut mengikuti individu yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu, pengaruh individu sangat menentukan dalam
perilaku konsumsi. Konsumen yang selektif akan aktif melibatkan diri mereka
dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Hal ini dapat menghindari resiko
yang dapat ditimbulkan oleh produk. Jika tingkat keterlibatan tinggi secara
pribadi maka konsumen tersebut sebagai pemimpin opini.
Suatu
perilaku konsumen pun tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang
dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang
empengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa
artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain.
Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group
menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting
dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan
orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan
norma dalam sebuah kelompok social.
Perbedaan
dan pengaruh individu merupakan faktor internal yang menggerakkan dan
mempengaruhi perilaku. Setiap individu memiliki kepribadian berbeda dan tidak
ada manusia yang diciptakan sama, sehingga di dalam perilaku konsumsi individu
memiliki pilihan yang berbeda pula. Ada lima hal yang menyebabkan konsumen
berbeda : (1) Sumberdaya konsumen, (2) Motivasi dan keterlibatan, (3)
Pengetahuan, (4) Sikap dan (5) Kepribadian, gaya hidup dan demografi.
2.
Pengaruh Situasi dalam Perilaku Konsumen
Faktor
situasional adalah kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu.
Yang mana kemunculanya terpisah dari diri produk maupun konsumen.
Mendifinisikan situasi sebagai semua faktor yang utama terhadap tempat dan
situasi yang tidak menurut pengetahuan seseorang (intra individu ) dan
stimulasi (alternatif pilihan) dan memiliki bukti dan pengaruh sistimatis pada
prilaku saat itu.
Pengaruh
situasional adalah kekuatan sesaat yg tidak berasal dari dalam diri seseorang
atau berasal dari produk atau merek yang dipasarkan. Pengaruh situasional
adalah kondisi sesaat yang muncul tiba-tiba yang mana kemunculannya tidak dari
dal diri oang tersebut maupun dari merk suatu barang, yang mana dalam hal
tersebut terdapat stimulus yang sangat kuat untuk mempengarui orang melakukan
kegiatan konsumsi. Pengaruh situasi sangatlah berbengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu barang atau produk.
Faktor
lingkungan adalah hal yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen
muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Berikut ada lima karakteristik
situasi konsumen yaitu:
Lingkungan
fisik, Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi,
dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling
konsumen
Lingkungan
Sosial, Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut
Waktu,
Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun
baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen,
misal kapan terakhir kali membeli roti
Tujuan,
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Misalkan konsumen yang belanja untuk
acara keluarga di rumah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja
untuk kebutuhan sendiri
Suasana
Hati, Suasana hati atau kondisi jiwa yang sesaat (misalnya perasaan khawatir,
tergesa-gesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.
Jenis-jenis
situasi konsumen
Situasi
Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi
atau melakukan komunikasi. Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
Komunikasi
Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
Komunikasi
Tulisan dengan membaca koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb
Informasi
diperoleh dari iklan saat sedang menonton televise, saat sedang mendengarkan
radio, langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak dan di
depan toko.
Situasi
Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika
membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi keputusan membeli.
Misalnya, ketika konsumen berada di pegunungan, ia mungkin akan bersedia
membayar untuk memperoleh jagung bakar berapa saja harganya ketika lapar dan
ingin makanan yang hangat.
Situasi
Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa yang merupakan
situasi atau suasana ketika konsumen ingin mengkonsumsi / mengunakan suatu
produk atau jasa. Konsumen sering kali memilih suatu produk karena pertimbangan
dari situasi konsumsi. Misalnya, konsumen muslim sering menggunakan pakaian
muslim pada saat hari raya idul fitri atau hari besar keagamaan lainnya. Situsi
seperti ini lah yang digunakan oleh produsen untuk menggunakan konsep situasi
pemakaian.
Situasi
pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian. Hal ini
menunjukkan bahwa situasi pembelian mampu menghadirkan keinginan konsumen untuk
membeli karena situasi ini bisa menjadi stimulus terhadap keputusan konsumen
untuk membeli. Gaya hidup pembelian juga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
keputusan pembelian konsumen atas sesuatu. Konsumen dengan gaya hidup
berlebihan ternyata juga mengikuti mode-mode pakaian khususnya, misalnya celana
jeans sehingga gaya hidup mereka berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang
dilakukan. Situasi pembelian dan gaya hidup terhadap mode bagi konsumen dengan
gaya hidup believer ternyata cukup tinggi mampu mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
Situasi
tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang.
Misalnya, seseorang ingin menulis tetapi pensil mekanik yg ia punya ternyata
tidak ada isi pensilnya, dengan keadaan yang seperti itu maka keputusan yang ia
pilih adalah dengan membeli isi pensil mekaniknya dan melanjutkan tulisannya.